Selamat Datang Para Penggila Idung Mungil! Isi blog ini semata-mata untuk menghibur fans-fans semua. Selamat senang!

Minggu, 20 Oktober 2013

3 Momen, Ide Nongol di Saat Nggak Tepat!

Selamat malam!
Selamat merayakan kegembiraan dengan bersantai sambil ngopi atau sekedar nyicip henbodi. Segala yang terjadi hari ini semoga memperbaiki hal-hal yang tidak dikehendaki menjadi sesuatu yang baik dan diberkati. Ada beberapa hal yang gue nggak ngerti dan menjadi beban di hati. Mungkin sebagian orang tidak memahami tapi gue berusaha untuk mengatasi. *NGOMONG APA SIH GUE??


Akhir-akhir ini, banyak fans mulai menggunakan akal sehatnya. Mereka sadar bahwa gue bukanlah idola sesungguhnya, karena idung gue kurang melambai-lambai (katanya). Sebagian berpikir, kenapa mereka harus rela menjadi pengikut idung mungil dan menggilainya, padahal hanya seupil curcolan lah yang mereka dapatkan.

Ini benar-benar terjadi. Gue kaget ketika pagi hari, saat acay masih mengelayut manis di pipi gue, gue mendapati sebuah kabar mencengangkan. Follower twitter gue yang berjumlah 578 mendadak menjadi 577!! Ini menjadi berita utama di media. Inpoteimen dan semua lembaga pers memberitakan hilangnya fans idung mungil. Gue panik, gue panik, fans gue menghilang. 

Sedih rasanya, sudah susah payah ngebangun popularitas gue, dari mulai kembang kempisin idung, perkembangbiakan idung, sampai idung joget ceisar pun gue lakukan demi kelestarian idung mungil. Sekarang idung mungil kehilangan karismanya. Dia tidak berkilauan lagi.

Ada yang salah dengan gue? dengan isi blog-blog gue? atau idung gue yang udah terlanjur menggemaskan ini? HAH? Coba katakan? apaaa? kenapa fans gue bisa menghilang? kenapaa??  *lalu lari ke tengah hujan sambil nangis*



Gue tau idung gue sering empot-empotan, tapi itu semua gue lakuin buat kalian. Karena dengan empot-empotan berarti idung gue bekerja dengan baik. Itu tandanya, idung gue lagi nyari sinyal buat dapetin ide. Ide? iya ide.


Ide merupakan sesuatu hal yang komplek, rumit, dan susah berkembang biak, apalagi ide untuk menulis, termasuk menulis blog. Kalau idung gue nggak empot-empotan gue nggak akan ketemu kalian lagi di blog ini. Maka dari itu maklumi gue dan jangan pergi dari kehidupan gueeee, fans! Gue janji gue bakalan sering-sering posting biar kalian seneng.


Kadang ide nongol di saat nggak tepat, ini mengganggu kinerja idung gue yang membuat sedikit prustasi. Kemunculan ide yang secara tiba-tiba mengganggu gue untuk menangkapnya dan menjadikannya sebuah tulisan, karena saat itu posisi gue belum siap. Momen-momen di bawah ini, yang membuat gue nggak siap menangkap ide sehingga dia nongol di saat nggak tepat.

1. Saat Berjuang
Saat kita mules-mules dengan keringat bercucuran untuk mengeluarkan kotoran dari dalam perut kita, saat itulah yang dinamakan berjuang. Saat-saat seperti itu harus konsentrasi, fokus, dan bersemangat karena tidak bisa dibantu oleh orang lain.

Saking konsentrasinya, terkadang ide selalu melintas di kepala gue. Entah siapa yang ngundang, saat sedang berjuang, ide untuk menulis tiba-tiba datang bergerombolan. Gue sampe tidak siap menampungnya. Terlalu banyak dan berlebihan. Kenapa mereka datang ketika gue nggak pake celana?

Akhirnya dengan banyak ide gue jadi bersemangat, gue mempercepat proses berjuang. Setelah dirasakan cukup untuk berjuang, kotoran-kotoran itu gue siram. Gue jadi kepingin cepet-cepet nulis ide-ide tadi menjadi sebuah tulisan, tapi sayangnya saat gue siram kotoran-kotoran itu, ikut serta juga lah ide-ide di dalamnya. Gue keluar dari WC dengan tangan kosong.


2. Saat Ibadah
Ini momen yang sangat menyebalkan, karena ketika kita sedang berhadapan dengan Tuhan seharusnya tidak boleh sedikitpun kita memikirkan hal yang lain. Namun pada kenyataannya, saat sholat selalu saja ada yang terlintas di kepala kita, entah itu hal yang sepele seperti lupa gosok gigi di pagi hari atau hal lainnya. Ide juga salah satu hal yang kurang sopan. Saat-saat khusu ide selalu datang, gue juga heran, berarti ibadah gue masih belum bener selama ini. Soalnya setiap sholat pasti ada aja ide-ide yang hinggap di otak gue, tapi setelah salam, ide itu hilang bersamaan dengan berakhirnya sholat, dan gue langsung beristigfarr... *ternyata selama ini sholat gue belum bener*




3. Saat Melow dan Galau
Momen seperti ini sebenernya sangat tepat untuk mendapatkan sebuah ide, saat melow dan galau, ide selalu datang menghiasi hati dan pikiran. Namun yang jadi masalah, hasil karya sebuah tulisannya itu cenderung curcol dan berbau menyedihkan. Lebih menyebar aib ketimbang menginformasikan sesuatu yang bermanfaat. Sehingga kalau momen ini yang dipake trus-trusan, maka sebuah tulisan tidak akan berkembang menjadi sesuatu yang menarik perhatian pembaca *so serius*.

Sesuatu yang bernilai sebuah karya adalah yang bermanfaat bagi orang lain, maka jika sebuah karya tidak bermanfaat bagi orang lain, maka itu salah satu produk karya yang gagal. Contohnya karya gagal adalah pesinetronan Indonesia, kebanyakan tidak mendidik kalau kata gue, mencontohkan tidak baik, seperti mengajarkan pecintaan buat anak balita. Ini sesuatu yang nggak banget, anak masih ingusan udah pinter ngomongin cinta.

Balik lagi ke ide. Gue rasa ide yang baik adalah yang lahirnya langsung dari hati, yang mengajarkan kebaikkan, memberitahu kebenaran dan menjadi manfaat bagi banyak orang. Gue kayanya belum sampai tahap itu. Setidaknya tujuan gue baik, yaitu menghibur orang-orang yang kesepian. Dengan tulisan acak-acakan gue ini, siapa tau ada yang bersemangat setiap kali gue posting sesuatu, menjadi hiburan dikala hatinya bersedih.

Ya udah, gitu aja sih.

Sebenernya kalau mau banyak ide buat nulis, ya banyak-banyak baca, buka wawasan dan pengetahuan. Insya Allah bisa menjadi penulis yang baik menginspirasi banyak orang.

Gue juga lagi belajar untuk itu!

Oke deh, segitu dulu eaaa. Bye...




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...