tanpa ada satu kekuatan pun yang mampu menghentikan. (Dr. Tanti Manurung, SH.MH)
Teringat kembali tentang perjuangan meneriakan keadilan, lewat suara cempreng dari mulut kecil ini...
Ikut peran dalam pentas yang dinamakan Kebangkitan Cahaya Bangsa membuatku seperti kembali dalam masa belum merdeka. Menangis, tertawa, tersiksa oleh sejarah negara...
Aku berdiri ditonton ribuan pasang mata, membaca narasi yang mengandung limpahan makna,
kata-katanya seperti mantra mutiara di samudra, kemilau, aku mencintai setiap butir fakta tentang kekayaan bangsa, penuh daya dan pesona..
Tapi kini, aku terkulai dalam dekapan mimpi tak bertepi,
Lupa diri-puas diri-tiada peduli..., di segala lini (narasi # 16)
Ya benar, anak bangsa telah diracuni oleh "PENGABAIAN"
Ya benar, anak bangsa telah diracuni oleh "PENGABAIAN"
Begitulah aku mengaca diri, terlalu di-ninabobo-kan kemalasan, kebodohan, dan ketidakpedulian,
apatis, egois, dan penganut hedonis. Ironis!
Seakan lupa, bagaimana dulu bersemangat memperbaiki kerusakan bangsa ini...
apatis, egois, dan penganut hedonis. Ironis!
Seakan lupa, bagaimana dulu bersemangat memperbaiki kerusakan bangsa ini...
waktu terus berlari, dia tak dapat menunggu,
waktu seakan tak peduli apakah aku siap atau tidak untuk maju,
waktu seakan tak peduli apakah aku siap atau tidak untuk maju,
waktu terus saja berjalan, bahkan dia tak mau menoleh ke belakang walau sedetik untuk melihatku.
waktu telah meninggakanku...
waktu telah meninggakanku...
Tunggu!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Aku belum merdeka dari diri sendiri...
Aku belum merdeka dari diri sendiri...
now playing : ~"MATAHARIKU- AGNES MONIKA"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar