Selamat hari jumat ya!
Gimana malam jumatannya? nggak ketiduran di kuburan kan abis kencan?
Gimana malam jumatannya? nggak ketiduran di kuburan kan abis kencan?
Oia apa kabar UN-nya? Berasa heboh banget kalau gue lihat di tipi. Baru kali ini pelaksanaan UN seheboh ini. Ya walau zaman gue juga heboh, tapi nggak seheboh ini. Ada-ada aja masalah UN tahun ini, mulai pelaksanaannya tidak serentak, soal kurang, lembar jawaban rusak, sampe ada anak SMP Struk gara-gara UN. Dasyat bener yang namanya UN.
Tapi kalau inget UN, gue jadi inget masa-masa sekolah dulu. Gue jadi inget waktu TK gue pernah dijajah sama temen sendiri, gue disuruh dorong-dorong ayunan. Gue juga inget ketika SD pernah nggak diajak main syuting-syutingan "Petualangan Sherina" karena gue anak cupu dan nggak menarik, sampai-sampai jadi penjahatnya aja gue tetep nggak diajak main Gue juga inget ketika SMP pernah dicubit sama wali kelas, karena bolos. Saat itu gue menjadi ketua kelas dan gagal ngasih contoh yang baik buat anak buah gue. Dan di SMA gue inget kalau gue pernah dilempar cicak, dan itu MENGERIKAN!
Gue sebenarnya anak yang pemalu dan nggak gampang gaul. Maka dari itu kalau gue mau dikenal, gue harus berbuat sesuatu. Gue memutuskan untuk eksis, bagaimanapun caranya. Dan tercetuslah ide... Gue harus ikut ekstrakulikuler, biar eksis. Gue pengen lo tau, ekstrakulikuler yang gue ikuti selama tercatat sebagai siswa:
1. Sekolah Dasar
a. Pramuka
Sebenernya kalau gue ikut pramuka itu bukan karena keinginan gue sendiri. Soalnya itu memang kewajiban dari sekolahnya. Kegiatan itu diadakan hari sabtu, dari jam sebelas sampe jam satu siang. Tengah bolong latihan pramuka bikin mata gue sipit sesipitsipitnya, ngantuk berat. Gue sih suka kegiatan pramuka ini cuma kalau ada kegiatan Persaminya aja, karena gue suka api ungun dan kegiatan malamnya. Gue juga sampai sekarang masih inget tuh Trisatya dan Dasadarma Pramuka.
b. Pencak Silat
Pencak silat sebenarnya bukan ekstrakulikuler, hanya ada dalam kegiatan olahraga. Walau gue tidak terlalu menonjol tapi gue selalu diikutsertakan dalam perlombaan. Bukan hanya di SD, di SMP juga gue masih menekuni ilmu bela diri ini. Mulai dari tangan kosong, tongkat sampai golok pernah gue pake buat ilmu beladiri ini. Jungkir balik di aspal pun pernah. Kenapa gue tulis ini, biar lo nggak macem-macem sama gue!
2. Sekolah Menengah Pertama
a. Brikara (Barisan Kibar Bendera)
Untuk pertama kalinyalah gue didik keras. Gue yang cengeng ini didik buat kuat baik fisik maupun mental. Gue terbiasa dibentak-bentak, gue diajari kedisiplinan, gue belajar tangggung jawab, gue juga ngerti arti kebersamaan. Saat latihan dan akhirnya istirahat, gue pernah makan nasi pedes campur fanta dan rasanya spektakuler pengen muntah. Kenapa gue harus makan itu karena saat istirahat kita di kasih waktu 5 menit, eh temen sebelah gue nggak habis makannya. Dia mengaku sudah tidak kuat memakannya. Akhrinya kesalahan satu orang itu berdampak kesemua orang. Nasi sisanya dicampur dengan fanta, karena senior memerintahkan minuman berwarna merah tidak bersoda, akibat kesalahan teman yang lainnya pulalah, gue dan seluruh junior merasakan nasi goreng rasa fanta. Tapi walau sering cape dan sakit hati, ekskul ini paling banyak ngasih gue prestasi.
b. Basket
Gue nggak jago, hanya sekedar bisa dan hobi. Gue memilih ekskul ini juga karena di dalamnya banyak cowok-cowok kece, haha. Terbukti dari catatan hitam, 70% dari mantan gue adalah pemain basket. oke nggak usah dibahas.
Oia, setiap gue mengikuti pertandingan, gue pasti kalah. Tim gue selalu dipermalukan dengan skor yang mengenaskan. Cuma ekskul ini yang nggak bisa bikin gue menang.
c. OSIS
Begini-begini gue pernah jadi anggota osis. Walaupun kerjaan gue di setiap rapat cuma bisa ngemil dan makan doang, tapi kalau masalah kerja gue adalah orang yang selalu siap berjuang sampai tetes darah penghabisan. Gue bakalan optimal. Ternyata gue tipekal pekerja bukan pemikir, tapi yahhh, yang penting eksis!
3. Sekolah Menengah Atas
a. Tetris (Teater di SMA 4)
Selama gue jadi murid SMA cuma ini ekskul yang bertahan buat gue, karena gue keburu males ikutan osis, udah keburu males ikutan basket karena pada akhirnya pasti nggak akan pernah menang, gue juga udah males eksis, fans gue pun berguguran. Gue juga sempet kecewa ketika Tetris dibubarin gitu aja, padahal setiap latihan gue semangat banget. Gue ngerasa punya semangat baru.
Namun ketika penghujung kelas XI, pak Iwan mencari anak Tetris kita disuruh untuk mengikuti sebuah pagelaran, di sana gue banyak banget ngedapetin pengalaman, pelajaran mengenal sastra gue berangkat dari sana. Bisa tampil di depan walikota dan gubernur Banten adalah pengalaman pertama dan nggak akan pernah lupa. Di sutradarai oleh sutradara yang kece banget, Amir Sarumpaet. Pagelaran terbesar sepanjang persejarahan hidup gue. Di pagelaran tersebut gue berasa jadi peran utamanya. Dari pagelaran ini pun, mama dan bapak gue menangis karena gadis cengeng ini ternyata punya bakat. Ah, gue jadi kangeeeeeennnn masa-masa itu.
Sekarang saat gue kuliah apakah gue menjadi mahasiswa pasif? Apa gue menjadi mahasiswa kupu-kupu (Kuliah pulang kuliah pulang)? Tentu saja tidak Gue pernah cerita banyak diblog gue tentang ekskul gue di perkuliahan. Yah Lisma, Lingkung Seni Mahasiswa.
Sekarang gue lagi nggak aktif, tapi gue pernah eksis di sana. Walaupun cuma bentar banget tapi gpplah, yang penting pernah eksis. Dan kamu tahu, tepat hari ini Lisma sedang merayakan Ulangtahunnya yang ke-29 tahun. Kita selalu memperingatinya dengan selalu mengingat setiap kata-kata pada lirik Hymne Lisma.
Selama gue jadi murid SMA cuma ini ekskul yang bertahan buat gue, karena gue keburu males ikutan osis, udah keburu males ikutan basket karena pada akhirnya pasti nggak akan pernah menang, gue juga udah males eksis, fans gue pun berguguran. Gue juga sempet kecewa ketika Tetris dibubarin gitu aja, padahal setiap latihan gue semangat banget. Gue ngerasa punya semangat baru.
Namun ketika penghujung kelas XI, pak Iwan mencari anak Tetris kita disuruh untuk mengikuti sebuah pagelaran, di sana gue banyak banget ngedapetin pengalaman, pelajaran mengenal sastra gue berangkat dari sana. Bisa tampil di depan walikota dan gubernur Banten adalah pengalaman pertama dan nggak akan pernah lupa. Di sutradarai oleh sutradara yang kece banget, Amir Sarumpaet. Pagelaran terbesar sepanjang persejarahan hidup gue. Di pagelaran tersebut gue berasa jadi peran utamanya. Dari pagelaran ini pun, mama dan bapak gue menangis karena gadis cengeng ini ternyata punya bakat. Ah, gue jadi kangeeeeeennnn masa-masa itu.
Sekarang saat gue kuliah apakah gue menjadi mahasiswa pasif? Apa gue menjadi mahasiswa kupu-kupu (Kuliah pulang kuliah pulang)? Tentu saja tidak Gue pernah cerita banyak diblog gue tentang ekskul gue di perkuliahan. Yah Lisma, Lingkung Seni Mahasiswa.
Sekarang gue lagi nggak aktif, tapi gue pernah eksis di sana. Walaupun cuma bentar banget tapi gpplah, yang penting pernah eksis. Dan kamu tahu, tepat hari ini Lisma sedang merayakan Ulangtahunnya yang ke-29 tahun. Kita selalu memperingatinya dengan selalu mengingat setiap kata-kata pada lirik Hymne Lisma.
Ada jalan panjang membentang
kaki melangkah pada dinding langit
Ada angan tinggi melayang
hati bernyanyi dalam sketsa mimpi
cita nan luhur dipundak kami
berkarya lewat seni
mengabdi negeri
Lingkung Seni Mahasiswa
Universitas Pasundan
Lirik yang sederhana, tapi berkat liriknya ini gue bisa punya kekuatan untuk tetap berkarya. Berkarya dimana pun dan kapanpun. Berkarya sedikit ataupun banyak. Berkarya untuk menghargai setiap bekal yang Lisma kasih buat gue. Gue akan terus berkarya, buat diri gue, buat organisasi gue, buat orang-orang yang percaya sama gue. LISMA, SELAMAT ULANG TAHUN! Maaf gue nggak punya kado buat lo, tapi yang pasti gue nggak akan pernah lupa semua bekal yang udah lo kasih buat gue.
pesan: buat yang baca dan masih sekolah, berorganisasilah karena selain organisasi itu memberikan pengalaman yang menarik, organisasi juga bisa membentuk kepribadian lo menjadi lebih tangguh. Tangguh lebih dari yang lo pikirin.
Segitu aja sihh yang penting eksis! Bay!!
iya kakak.. ko cerita waktu SMA bersama DIA gk ke ceritain sih,,hehehe
BalasHapusyaa.. bisa di atur!
Hapus