bercerita pagi berawal dari suatu ketika
hujan membasahi pipi bumi yang sudah basah oleh air mata
angin pagi merasuk jiwa membeku dalam tanya
mengapa begitu mudah kau biarkan mata hati ini terluka dan meradang
bukankah terlalu sering kau sakiti kami?
Pagi ini masih bercerita air mata
tetesan ini masih terus mengalir
entah kapan aku merasakan udara sejuk di pegunungan
kini tanah semakin sulit untuk ku daki
aku mendengar tangis pagi hari ini
Tangis ini nyaris tak terdengar
aku masih bingung bagaimana air mata ini berhenti
elang dan ular adalah pemangsa yang selalu mengincar daging mentah
darah-darah itu bau amis
kesakitan itu tak pernah dijadikan pelajaran berarti
Masih bercerita pagi, sudah sarapan hari ini?
Siap mendaki atau berhenti di sini?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar