Cuaca redup dalam bilik merah muda
Menatap kotak hitam untuk mengukir karya
Di temani dinginnya kaki, tak terbungkus
Hidungku menarik nafas, sulit!
Udara berdesakan masuk, menyebabkan pusing berkelanjutkan.
Diam namun tetap menge-TIK...
Telah lama tertidur lelap dalam kebuntuan
Kerinduan akan bahasa dan seisinya, membuatku kembali menge-TIK, apa saja.
Semua pikiran, perasaan, dan keadaan tak terkecuali air lendir yang terus ku hisap balik ke dalam hidung, terkoyak lebur dalam kumpulan kata yang sedang menge-TIK
Tebak aku? Aku sedang menge-TIK.
karena memang sedang menge-TIK!